Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Itulah peribahasa yang seringkali terdengar. Dengan peribahasa semacam itu, diharapkan bisa berbesar hati menerima pil pahit atas kegagalan yang dialami. Tapi bagaimana bila ketidaksuksesan itu berwujud gagalnya suatu proyek teknologi informasi (TI) yang telah memakan biaya puluhan juta atau ratusan juta bahkan miliaran rupiah?
Sejauh ini, pada umumnya tingkat keberhasilan proyek TI masih rendah. Merujuk survey pertengahan tahun 1990-an lalu, hanya sekitar 10% proyek pengembangan software yang diselesaikan sesuai dengan budget dan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Data lain dari Standish Group Study (CHAOS) menemukan bahwa pada 1995 hanya 16,2% proyek TI yang sukses, sementara lebih dari 31% proyek TI dibatalkan sebelum proyek rampung. Belum lagi, banyak ditemukan proyek TI yang mengalami pembengkakan cost. Bila disimak, salah-satu pemicu kegagalan proyek TI adalah dilupakannya IT project management – atau manajemen proyek TI.
Tapi ironisnya, kegagalan implementasi TI sering kali ditutup-tutupi atau dikesampingkan oleh pihak internal perusahaan/organisasi. Hal tersebut dikarenakan :
- ingin menutupi kesalahan pengambilan keputusan,
- menyalahkan teknologi yang tidak mampu memenuhi kebutuhan,
- tidak tahu ukuran keberhasilannya, karena awam terhadap TI dan atau manajemen TI,
- tidak mampu berbuat banyak, karena sudah mengeluarkan uang, namun tidak menguasai/mampu memperbaiki TI/proyek itu sendiri.
Banyak hal yang bisa membuat sebuah proyek TI gagal. Gagal juga bisa dalam berbagai tingkatan.
Jika ditanya apa saja penyebab gagalnya sebuah proyek TI, maka menurut http://www.projectperfect.com.au/info_it_projects_fail.php secara umum bisa dikategorikan sebagai berikut:
- Perencanaan yang buruk
- Ruang lingkup proyek tidak Jelas
- Berubahnya spesifikasi kebutuhan ditengah-tengah jalannya proyek
- Jangka waktu implementasi yang tidak realistis
- Kurangnya dukungan manajeman dan keterlibatan user
- Gagalnya komunikasi antar anggota tim
- Keahlian SDM yang tidak memadai
Dari kasus-kasus yang sudah terjadi hampir dari semua kegagalan disebabkan oleh IT project management atau manajemen proyek TI yang buruk.Manajemen proyek TI acapkali terlewatkan atau belum dijalankan dengan baik manakala dilakukan suatu proyek TI.
Ambil contoh. Masih ingat dengan Siskomdagri (Sistem Komunikasi Departemen Dalam Negeri) yang diluncurkan sekitar 1995-an lalu? Meski didukung dana miliaran rupiah, proyek yang cukup prestisius di era Presiden Soeharto itu, terbengkalai alias mubazir. Salah-satu faktor kegagalan proyek itu, tidak dilaksanakannya manajemen proyek TI dengan tepat, bahwa masih banyak pelaksanaan manajemen proyek TI termasuk implementasi e-government, belum memenuhi harapan. Hal ini disebabkan berbagai faktor. Faktor pertama, adalah kebijaksanaan yang berubah-ubah. Faktor kedua, pada umumnya TI atau e-government belum dimasukkan dalam rencana strategis, visi, dan misi gubernur atau bupati/walikota. Imbasnya, hingga kini manajemen proyek TI belum dilaksanakan sesuai rancangan atau belum ada cetak birunya. Kalau ada yang sudah melaksanakannya, masih bersifat parsial dan belum terintegrasi dengan baik.
Oleh karena itu manajemen proyek TI yang baik, sangat berperan penting dalam mewujudkan suatu Proyek TI yang sukses.
10 komentar:
wuuuih....aku komentar pertama ni....
ooo...jd gara2 itu ya proyek IT sering gagal..
tugas umi wina ya?
hehe
thx neh bwt tugas barang :))
makasih info'a....
jd bahan referensi tugas kampuzzz nie...
ya kita ndak akan pernag merasa kan apa itu success jika kita ndak pernah gagal
ok setuju bro realy nice
kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda tapi kalo gagal terus? gimana ya ?
Freak banget si lo
ya begitulah gan... namanya jg proyek.. hehe..
kunjungi http://www.ternakindonesia99.com
Makasih banyak gan, dapat referensi buat tugas ni :)
Posting Komentar
isi komentar di sini
komentar anda merupakan masukan buat saya....
trimakasih atas komentarnya..